ALLAH MAHABAIK DAN HANYA MENERIMA YANG BAIK
Allah Swt. memilih yang terbaik dari segala sesuatu. Allah menjadikan mereka istimewa bagi-Nya. Sesungguhnya, Allah Swt. itu Mahabaik dan hanya menyukai yang baik. Dia tidak menerima perkataan, perbuatan, dan sedekah, melainkan hanya yang baik.
Dengan demikian, tanda kebahagiaan dan kesengsaraan seorang hamba akan terbaca. karena Sesungguhnya, yang baik hanya akan selaras dan ridha dengan yang baik pula. ia tidak akan merasa nyaman dan hatinya tenteram kecuali dengan yang baik. ucapan yang meluncur dari mulutnya hanyalah ucapan yang baik yang akan terangkat kepada Allah Swt. ia sangat menghindari kata-kata jelek, kebohongan, ghibah, adu domba, manipulasi, pernyataan palsu, da segala bentuk ucapan yang buruk.
Ia juga hanya lekat dengan perbuatan-perbuatan yang baik, yaitu perbuata yang disepakati baik oleh fitrah yang bersih dan ajaran Nabi. perbuatan yang dinyatakan suci oleh akal yang lurus, seperti hanya menyembah Allah semata dan tidak mempersekutukan-Nya dengan apapun; mengutamakan keridhaan Allah daripada kecenderungan nafsunya; mendekatkan diri kepada Allah dengan segala daya yang dimilikinya; dan berbuat baik kepada segenap makhluk Allah dengan segala kemampuannya. sehingga, ia memperlakukan mereka sebaiak perlakuan yang ia inginkan ketika mereka memperlakuknnya. ia menunjukkan akhlak terbaik seperti hilm, menaruh hormat, sabar, kasih sayang, seta, jujur, berhati bersih, rendah hati, dan menjaga kehormatan dari tunduk kepada selain Allah.
soal makanan, ia juga hanya memilih yang terbaik, yaitu makanan yang halal dan menyenangkan. makanan yang memberi asupan terbaik pada badan dan jiwa, sekaliggus bebas dari unsur-unsur negatif yang merusak. ia juga memilih memilih pasangan pernikahan yang baik. sehingga, orang-orang terdekatnya itu seperti yang digambarkan Allah dalam Firman-Nya,
"orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka), 'salamun 'alaikum (selamat sejahtera bagimu), masuklah kamu kedalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan." (An-Nahl: 32)
merekalah orang-orang yang disapa para malaikat penjaga surga,
"kesejahteraan dilimpahkan kepadamu. kamu telah menjadi orang-orang yang baik! maka masuklah kamu kedalam surga ini, sedang kamu kekal didalamnya." (Az-Zumar: 73)
Maksudnya, karena kebaikanmu itu, maka masuklah kedalam surga.
Allah juga berfirman,
"wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji pula. dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki ynag baik adalah untuk wanita-wanita yang baik pula. mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh). bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia." (An-Nur: 26)
Ayat terakhir menjelaskan kalimat wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan menjelaskan kalimat wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik serta sebaliknya. pengertian ayat ini bersifat umum dan mencakup hal-hal lain nya. Allah Swt. menempatkan kebaikan dan segala unsurterkait dengan nya disurga dan menempatan keburukan dan segala unsur terkait dengannya di neraka.
Dengan demikian, ada tempat yang hanya diperuntukkan bagi yang baik, ada tempat yang hanya diperuntukkan bagi yang jelek, serta adapula tempat yang menggabungkan kejelekan dengan kebaikan. tempat terakhir yang dimaksud adalah alam dunia ini. karena ketika alam akhirat tiba, maka Allah Swt. akan memisahkan yang jelek dari yang baik, sehingga saat itu alam kembali terbagi menjadi dua saja.
Maksud dari pemaparan diatas adalah Allah Swt. membuat tanda kesengsaraan dan kebahagiaan, sehingga keduanya dapat dikenali dengan jelas. seseorang bisa saja memiliki dua unsur sekaligus, tapi intinya mana diantara keduanya yang lebih dominan. jika Allah menghendakinya bahagia, maka Dia akan membersihkan hati orang tersebut sebelum berjumpa dengan-Nya . dan penyucian orang tersebut tidak cukup dengan sarana neraka. berdasarkan hikmah-Nya, maka Allah Swt. menolak bertetangga dengan orang yang penuh kejelekan sehingga memasukkan orang tersebut terlebih dulu kedalam neraka sebagai proses penyucian.
Cara ini dilakukan dengan pertimbangan cepat atau lambatnya penghapusan kejelekkan. Dan, Mengingat orang musyrik itu jelek zatnya, maka tidak dapat disucikan oleh neraka. Analoginya mirip dengan anjing yang masuk kedalam laut.
Sementara, ketika seorang mukmin itu baik dan terbebas dari kejelekkan, maka dirinya haram disentuh neraka. karena pada diri orang-orang tersebut tidak ada unsur yang harus dibersihkan.
Maha Suci Allah yang Hikmah-Nya memukau akal-akal besar manusia.
Sumber : buku Mukhtasar Zadul Ma'ad. oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah dan Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar